nusakini.com-- Kemenkeu - Setelah menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi Euro (Euro Bonds), Pemerintah Indonesia berhasil menerbitkan SUN berdenominasi Yen (Samurai Bonds) senilai 100 miliar Yen. Ada dua seri Samurai Bonds yang diterbitkan, yaitu RIJPY0619 dan RIJPY0621. Penerbitan dan setelmen keduanya akan dilakukan pada Selasa (21/6). 

Samurai Bonds ini diterbitkan dengan format private placement (shibosai), dengan target Japanese qualified institutional investors (QII) dan kurang dari 50 investor non-QII (general investors). Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) dalam keterangan resminya menyatakan, penerbitan ini merupakan penerbitan dual-tranche dan full amount pertama tanpa menggunakan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Guaranteed. 

Secara rinci, nominal yang diterbitkan untuk seri RIJPY0619 adalah 62 miliar Yen, dengan tingkat kupon sebesar 0,83 persen. Memiliki tenor tiga tahun, seri tersebut akan jatuh tempo pada 21 Juni 2019. Sementara, nominal yang diterbitkan untuk seri RIJPY0621 adalah 38 miliar yen, dengan tingkat kupon sebesar 1,16 persen. Memiliki tenor lima tahun, seri tersebut akan jatuh tempo pada 21 Juni 2021. 

DJPPR menilai, penerbitan kali ini mencapai penawaran dengan jumlah nominal sesuai benchmark dan menghasilkan diversifikasi investor yang beragam di pasar modal Jepang. Penerbitan ini juga memperoleh respons positif dari investor Jepang, ditandai dengan adanya sejumlah investor baru. Permintaan terbesar umumnya berasal dari sektor perbankan pusat dan regional, shinkins/community bank, dana publik/public funds, asuransi jiwa, dan asset manager. 

Hadirnya investor baru dan tingginya minat investor regional ini menandakan keberhasilan strategi Pemerintah untuk memperluas basis investor global. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemerintah untuk hadir secara berkelanjutan di pasar modal Jepang.(p/ab)